Tidaklah perlu lagi bagi seseorang untuk membuat cara baru dalam agama atau mencari ibadah-ibadah lain yang mana hanya akan mendapatkan kesia-siaan lebih-lebih menjadikannya sebuah kesesatan. Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Barang siapa yang membuat perkara baru dalam urusan agama yang tidak ada sumbernya maka tertolak.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dikarenakan tidak adanya tuntunan tentang mengadakan acara ritual secara islami, maka sebaiknya bila kita mengunjungi tempat-tempat sakral harus senantiasa bertafakur yang dilandaskan pada firman Allah SWT seperti dikutip pada ayat berikut :


الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (QS:Ali Imran ayat 191)
Artinya :
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

Chitika

Kamis, 23 September 2010

CANDI CETHO

Ini adalah wisata ritual ke candi-candi peninggalan sejarah, salah satunya yg kita kunjungi kali ini adalah candi cetho. Alasan kami memilih candi ini adalah keunikannya. Kita disana melakukan ritual berdasarkan agama masing-masing. Bagi yang beragama islam biasanya melakukan sholat pada puncak candi yang berbentuk kubus.
Konon menurut cerita yang kita dengar dari para sesepuh kita, puncak candi yang berbentuk kubus tersebut adalah tiruan ka'bah yang berada di mekah. Ini merupakan gambaran bahwa sesungguhnya prabu brawijaya pamungkas sudah memeluk agama islam secara batiniah.
Bila kita lihat dari arah menghadapnya candi ini adalah ke-barat (kiblat)

Gerbang Utama Candi



2 komentar:

  1. Lha photone cah-cah ganteng endhi jek.......

    BalasHapus
  2. siiip tambah tempat lain sepeti tirtomoyo,kemukus

    BalasHapus