Tidaklah perlu lagi bagi seseorang untuk membuat cara baru dalam agama atau mencari ibadah-ibadah lain yang mana hanya akan mendapatkan kesia-siaan lebih-lebih menjadikannya sebuah kesesatan. Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Barang siapa yang membuat perkara baru dalam urusan agama yang tidak ada sumbernya maka tertolak.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dikarenakan tidak adanya tuntunan tentang mengadakan acara ritual secara islami, maka sebaiknya bila kita mengunjungi tempat-tempat sakral harus senantiasa bertafakur yang dilandaskan pada firman Allah SWT seperti dikutip pada ayat berikut :


الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (QS:Ali Imran ayat 191)
Artinya :
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

Chitika

Minggu, 03 Oktober 2010

SENDANG SIWANI

Sendang SIWANI(Si Pemberani) adalah sendang petilasan Raden Mas Said atau dikenal dengan sebutan nama Pangeran Samber Nyawa.
Sendang ini merupakan salah satu tempat dimana Raden Mas Said bersemedi untuk kemudian mendapatkan ilham agar bisa mengobarkan semangat para prajurit diwaktu itu yang sedang berperang melawan penjajahan Belanda di Surakarta.
Konon menurut sang penjaga kunci sendang ini, ketika Raden Mas Said yang kala itu sedang berupaya untuk mencari solusi bagaimana cara mengobarkan semangat rakyat jelata untuk berani melawan belanda, pada akhirnya beliau melakukan semedi di batu dekat sendang. 
Setelah melakukan semedi beberapa waktu kemudian akhirnya didapatkanlah ilham melalui dua ekor kerbau yang kala itu sedang berkelahi. Beliau melihat ada salah satunya yang berlari karena takut akan tetapi kemudian kerbau itu meminum air sendang tersebut. Setelah sesaat meminum air sendang tersebut timbulah keberanian yang tak terduga, kemudian kerbau tersebut kembali menantang kerbau yang tadi mengalahkannya dan berhasil mengalahkannya.
Semenjak peristiwa yang dialami dalam semedi tersebut maka diceritakanlah kepada segenap rakyat tentang peristiwa yang dialaminya tadi agar bisa meneladani kisah sang kerbau berik(berkelahi) tersebut. Sehingga berbondong-bondonglah rakyat jelata waktu itu untuk meminum air sendang yang konon dapat menimbulkan keberanian sanggup menjadikan  rakyat jelata yang semula takut jadi berani untuk berperang melawan belanda dan terbukti memenangkannya.
Hingga sekarang sendang dimana tempat pertapaan Pangeran Sambernyawa masih dijaga keberadaanya dan masih disakralkan oleh sebagian penduduk setempat maupun bagi orang yang mempercayainya. Ini terbukti masih banyak orang yang berkunjung disana untuk ngalab berkah ataupun dengan tujuan lain pada malam-malam tertentu.



Batu Tempat Pangeran Samberyawa Semedi

2 komentar: